Peningkatan pembayaran diperlukan untuk melindungi hutan yang mampu menyimpan karbon: studi

2022-07-15

Skema yang dirancang untuk melindungi hutan tropis dari penebangan berdasarkan karbon yang disimpannya perlu meningkatkan pembayaran perlindungan agar dapat bersaing secara finansial dengan potensi keuntungan dari perkebunan karet, menurut sebuah penelitian yang dirilis pada hari Jumat oleh University of East Anglia (UEA).
Hutan yang dijaga keutuhannya akan menyerap dan menyimpan karbon. Proses ini dapat diterjemahkan ke dalam “kredit karbon” yang dapat ditawarkan kepada individu, organisasi, atau bahkan negara, untuk mengimbangi emisi karbon mereka sendiri, atau dalam upaya yang lebih luas untuk memerangi perubahan iklim global.
Studi yang dipimpin oleh UEA ini menemukan bahwa tanpa peningkatan kompensasi finansial untuk kredit karbon hutan, penebangan hutan akan tetap lebih menarik dibandingkan melindungi hutan.
Kredit karbon saat ini dihargai lima dolar AS hingga 13 dolar AS per ton CO2 di pasar karbon.
Namun hal ini tidak sebanding dengan biaya impas yang sebenarnya untuk menjaga hutan tropis dari konversi menjadi karet di Asia Tenggara, yang berkisar antara 30 dolar AS hingga 51 dolar AS per ton CO2, menurut penelitian tersebut.
Hutan diubah menjadi perkebunan karet di Asia Tenggara, kata ketua peneliti Eleanor Warren-Thomas dari UEA, yang kini bekerja di Universitas York.
“Hutan cenderung tidak terlindungi dengan menggunakan pendanaan karbon jika pembayaran yang diterima jauh lebih rendah dibandingkan keuntungan yang dihasilkan hutan jika ditebang,” kata Warren-Thomas.
“Kami menunjukkan bahwa ketika permintaan lahan untuk perkebunan karet mendorong deforestasi, pembayaran karbon sepertinya tidak akan menjadi alternatif yang menarik.”
Studi ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications.


X
We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies. Privacy Policy